Jumat, 24 Mei 2013
Beatboxing: Fisik Sebagai alat Musik
Terus terang saja, beatboxing adalah salah satu bentuk seni olah suara yang kini tengah digandrungi anak muda di seluruh pelosok dunia dan nusantara.
Secara garis besar Beatboxing adalah bentuk suara beat drum, vokal perkusi, irama dan suara alat-alat musik lainnya yang dihasilkan dengan kreatif melalui mulut, bibir, lidah dan organ suara tubuh kita. Bahkan seorang yang jago dalam beatboxing pun mampu mengeluarkan suara turntabilism dari mulutnya.
Banyak kalangan menilai seni beatboxing ini masih merupakan bagian dari kultur hiphop, namun banyak juga yang berpendapat bahwa ia tidak hanya terbatas pada hiphop saja.
Jika kita menyimak awal perkembangannya, beatboxing sendiri konon lahir beberapa ribu tahun yang lalu, sebuah tradisi pemikiran di India mengembangkan teknik ini sebagai tradisi Bol, namun bukan hanya di India, di China pun berkembang jenis kesenian ini namun dalam bentuk vokal yang mengarah pada performing arts yang disebut Kouji. Di beberapa tradisi di Afrika kultur jenis ini juga berkembang, salah satunya dengan menggunakan tubuh mereka (tepukan tangan dan stomping) untuk membuat suara yang tetap serasi dengan kecepatan musik yang dihasilkan. Orang-orang Afrika pada masa itu menggunakan mulut mereka dalam membuat suara, dengan bernafas ke-luar dan ke-dalam, persis dengan apa yang ada dalam kultur beatboxing saat ini. Nah disinilah kontradiksi itupun muncul karena memang kultur beatboxing sendiri lebih dulu muncul dibanding kultur hiphop modern.
Catatan yang melengkapi kedekatan kultur Beatboxing dengan hiphop selanjutnya adalah melalui perkembangannya. Tercatat awal 80-an, pionir-pionir pendahulu seperti Doug E. Fresh, Buffy dari Fat Boys dan Wise (Stetsasonic) yang mengembangkan seni beatboxing di hiphop. Ketiganya yang mengenalkan dunia dengan istilah human beatbox. Wise dengan human turntable techniquenya lalu mulai menginspirasikan para fans human beatboxers pada masa itu.
Istilah beatboxing sendiri dicomot dari kosa kata yang muncul ketika para musisi mulai menemukan drum machines, yang sejak saat itu lalu mulailah dikenal istilah beatbox.
Kepopuleran Beatbox sendiri semakin bertambah dewasa ini, seniman-seniman beatbox seperti Rahzel, Kenny Muhammad, dan Matisyahu lah yang kerap mempromosikan nya ke seluruh dunia, diantaranya melalui eksistensi website seperti humanbeatbox.com, dan tak ketinggalan YouTube juga dikenal sebagai ajang promosi yang memuat para seniman beatbox menunjukkan kemampuannya melalui video yang mereka kirimkan.
Sebuah kejuaran dunia beatboxing pun pernah digelar pada tahun 2005 di Leipzig, Jerman. Para pecintanya pun datang dari seluruh dunia, diantaranya yang ikut berkompetisi adalah Tom Thumb dan Joel Turner (Australia), White Noise (Irlandia), Roxorloops (Belgia), Poizunus (Canada), Faith SFX (UK). Akhirnya setelah beberapa beatbox battles, final antara Roxorloops dan Joel Turner pun digelar, para juri pun sempat mengalami kesulitan untuk menilai mereka hingga akhirnya ditambah sebuah extra round, sebelum akhirnya Joel Turner dari Australia lah yang memenangkan kejuaraan dunia itu.
Sebagai sebuah kultur yang semakin serius untuk dilombakan dalam battle beatbox dan seperti halnya juga disiplin musik lainnya, notasi musik dan berbagai turunannya juga dapat berguna untuk menggambarkan beatbox patterns dan performanya. Untuk itu beatboxing juga memiliki Standard Beatbox Notation (SBN) yang diciptakan oleh Mark Splinter dan Gavin Tyte dari Humanbeatbox.com pada tahun 2006, yang berfungsi juga sebagai alternatif dari IPA (International Phonetic Alphabet), yang merupakan bahan rujukan sebelumnya.
~DikaBeatbox A.K.A Akid~
Sumber : www.la-lights.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar